
Pemahaman Budaya Perusahaan dari Sepuluh CEO Dunia
Newestjob.id, Budaya perusahaan bisa diartikan sebagai cerminan, dari apa yang diperjuangkan organisasi. Ini bisa menjadikan sebuah perbedaan terhadap karyawan dalam sebuah organisasi. Sehingga mereka bisa lebih nyaman bekerja dan membuatnya lebih bahagia dalam bekerja. Namun demikian menurut sebuah penelitian dari TruPath menyebutkan, bahwa 64% karyawan merasa mereka tidak memiliki budaya kerja yang kuat, akibatnya banyak perusahaan gagal memberikan sesuatu yang mampu membuat karyawan berhasil di tempat kerja.
Terlepas dari ukuran dan status perusahaan, budaya organisasi memiliki peran dalam mendorong keterlibatan karyawan yang lebih jauh terhadap organisasi, memberikan motivasi ketika bekerja dan sebagai penyeimbang dalam organisasi. Hal itu akan meningkatkan operasi di berbagai lini dalam perusahaan.
Kemudian TruPath merangkum pendapat 10 CEO kelas dunia, tentang bagaimana seharusnya organisasi bersikap dalam membangun dan memahami budaya di organisasi mereka.
1.Memberdayakan dan Mendorong Karyawan ( Laurie Sudbrink, CEO Unlimited Coaching Solutions, Inc.)
Kuncinya adalah dengan memberikan keseimbangan antara orang dengan budaya organisasi yang mereka miliki. Ini dapat terbentuk ketika organisasi bisa memberika pemahaman dan pengertian agar karyawan bersemangat, bangga, dan menghargai budaya organisasi mereka sendiri. Untuk itu organisasi harus mampu memberdayakan dan mendorong setiap karyawan secara bersama-sama. Ketika mereka “memilikinya”, maka dengan sendirinya budaya akan berkembang
2.Menciptakan Tempat Kerja yang Nyaman (Angela Copeland, CEO Copeland Coaching)
Membangun budaya perusahaan terkait dengan menciptakan tempat kerja yang nyaman dan sekaligus penuh hormat. Kita perlu bekerja sama untuk memperlakukan orang lain, dengan tingkat penghormatan yang sama seperti keinginan kita perlakukan. Bahkan ketika orang itu berbeda dari kita atau mungkin memiliki nilai-nilai pribadi, yang jauh berbeda dari kita.
3.Memiliki Rasa Kepedulian (Larry Boyer, CEO Success Rockets LLC)
Terlepas dari budaya seperti apakah yang kita inginkan untuk perusahaan, namun yang jelas harus ada unsur saling peduli satu sama lain. Hal ini penting karena mereka semua, ada di dalam sebuah organisasi secara bersama. sehingga memiliki rasa kepedulian satu sama lain, merupakan juga kesejahteraan bagi mereka. Hal tersebut juga menciptakan kepercayaan dalam sebuah kerja tim. Ketika kita tidak peduli satu sama lain, budaya yang dibangun tidak akan bisa berjalan sebagaimana mestinya.
4.Menjalani Bersama (LaKisha Greenwade, CEO Lucki Fit LLC)
Mudah untuk mengidentifikasi budaya yang ingin kita miliki, tetapi itu hal lain untuk dipraktikkan dan diterapkan setiap hari. Budaya yang berkembang memiliki dukungan kepemimpinan, menjadi puncak atas segala organisasi, dan orang-orang yang percaya pada apa yang ingin dicapai. Tanpa adanya kebersamaan dari semua level tersebut, itu semua akan gagal.
5.Menjadi Inklusif (Frances McIntosh, CEO Coaching Disengaja LLC)
Generasi milenial memimpin dengan inklusifitas pada bidang gender, ras, dan orientasi seksual. Kita harus mencatat dan menambahkan multigenerasi dan posisi dalam organisasi. Berpasangan dengan komunikasi yang terbuka dan jujur, dan meletakkan fondasi yang kuat untuk budaya yang berkembang. Setiap orang harus dapat menyuarakan perspektif mereka dengan sikap hormat. serta harus melibatkan lebih banyak kerja sama dengan lebih banyak kejelasan.
6.Menjadi Contoh (John M. O’Connor, CEO Career Pro Inc.)
Jika pemimpin tidak setuju dengan perubahan budaya dan lingkungan budaya yang sehat, jangan berharap karyawan atau para stake holder akan mengikuti kebijakan pimpinan. Para pemimpin harus tahu apa yang dibutuhkan tim untuk berhasil dan berpegang pada standar yang sama atau bahkan lebih tinggi. Bagi para pemimpin yang menjalaninya dan tidak hanya berbicara nilai-nilai, tetapi bagaimana menjadikan budaya positif bagi karyawannya. –
7.Berkomunikasi Secara Efektif (Niquenya Collins, CEO Building Bridges Consulting)
Budaya yang berkembang terikat oleh rasa saling pengertian dan rasa hormat terhadap misi, visi, dan nilai-nilai perusahaan. Koneksi bersama ini mengharuskan perusahaan untuk lebih banyak memahami tentang bagaimana informasi disebarkan. Budaya terkuat sangat efektif dalam mengkomunikasikan berita, perubahan, tujuan, dan keberhasilan dengan baik di seluruh jajaran mereka dan inklusif dalam meminta feedback untuk mengontrol hasilnya.
8.Tidak Melupakan Tujuan (Donald Hatter, CEO Donald Hatter Inc.)
Perusahaan selalu memiliki visi dan tujuan yang selalu disampaikan kepada semua anggota organisasi, sehingga hal ini tidak akan mudah untuk dilupakan. Ketika membangun budaya perusahaan yang dinamis, pastikan bahwa semua orang mengerti mengapa penting bagi perusahaan untuk eksis. Alasan ini memicu semangat yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan yang akan muncul.
9.Membangun Kepercayaan (Kelly Meerbott, CEO Anda: Loud & Clear)
Kepercayaan adalah landasan dari setiap budaya yang tumbuh subur. Jika pemimpin dipercaya untuk membawa karyawan pada jalan yang telah disepakati bersamat, itu membangun kepemilikan dan penerimaan dari mereka. Karena pada dasarnya setiap orang memegang diri mereka sendiri ke tujuan yang lebih tinggi dan bukan agenda mereka secara individual.
10.Membagikan Visi Yang Sama (Christine Hueber, CEO ChristineHueber.com)
Budaya perusahaan yang berkembang dibangun, ketika semua orang di perusahaan berbagi visi yang sama untuk perusahaan. Setiap orang jelas tentang bagaimana apa yang mereka lakukan berkontribusi pada visi itu menjadi kenyataan. Ketika setiap orang di perusahaan, di semua tingkatan, memiliki perasaan akan tujuan itu, budaya perusahaan tumbuh dengan baik.
Sumber/foto : forbes.com
Tags: Budaya Perusahaan, Culture, Development, Pemahaman